TUGAS
: MAKALAH
MATA
KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO
UANG,
INSTITUSI KEUANGAN & PENAWARAN UANG
OLEH
:
Kelompok
1
1. Dewi
Andini
2. Fifin
Yunita Alfian
3. Ovaya
Pravitasari Teng
4. Silfana
5. Arsil
H. Taha
6. Nurafni
Abdullah
7. Reyanti
Mukhlis
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
KHAIRUN TERNATE
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya yang
telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah yang
bejudul “Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang ”. Sehingga makalah ini
dapat di selesaikan sesuai dengan waktunya yang diharapkan.
Kami menyadari akan kekurangan
dalam makalah ini, di karena kan dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit
hambatan yang ditemukan, baik dalam pencarian sumber-sumber maupun dalam
sistematika penulisan. Sehingga kritik dan saran dibutuhkan guna menyempurnakan
makalah ini.
Demikian
makalah ini disusun semoga dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan baik bagi
pembaca maupun bagi penyusun khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
2.1 Definisi dan Ciri-ciri Uang.................................................................. 2
2.2 Fungsi Uang......................................................................................... 2
2.3 Jenis uang Sepanjang Masa................................................................. 3
2.4 Bentuk-bentuk Uang............................................................................ 5
2.5 Peranan dan Kegiatan Bank Umum..................................................... 5
2.6 Proses Penciptaan Uang Giral............................................................. 7
2.7 Mata Uang dalam Peredaran dan
Penawaran Uang............................. 7
2.8 Perkembangan Bank Sentral................................................................ 9
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Uang mempunyai perananan yang sangat penting. Dengan adanya
uang kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh
masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Penawaran
uang merupakan jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian atau jumlah
uang yang beredar di masyarakat.
Berdasarkan kepada ciri-ciri kegiatan
perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat (di masa lalu dan masa
kini), perekonomian dapat dibedakan kepada: perekonomian barter dan
perekonomian uang. Yang diartikan dengan perekonomian barter adalah suatu
sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan perdagangan
masih sangat sederhana, kegiatan tukar menukar masih terbatas, dan jual beli
dilakukan secara pertukaran barang dengan barang atau barter.
Yang diartikan dengan perekonomian uang
adalah perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran dalam
kegiatan perdagangan. Semua negara di dunia ini sudah dapat digolongkan sebagai
perekonomian uang. Kebanyakan perdagangan dilakukan dengan menggunakan uang.
Semakin modern sesuatu negara semakin penting peranan uang dalam menggalakan
kegiatan perdagangan.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Defenisi dan Ciri-ciri Uang ?
2. Apa saja fungsi dari uang ?
3. Apa
saja Jenis uang sepanjang sejarah ?
4. Apa
saja bentuk-bentuk uang ?
5. Apa
saja peranan dan kegiatan bank umum ?
6. Bagaimana
Proses penciptaan uang giral ?
7. Apa
saja mata uang dalam peredaran dan penawaran uang ?
8.
Bagaimana perkembangan bank sentral?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Memahami
gambaran mengenai fungsi uang dalam melancarkan jalannya kegiatan perekonomian.
2. Mengetahui
kegiatan bank umum dan peranan bank umum dalam menciptakan uang.
3. Memahami
fungsi-fungsi utama bank sentral dalam mengawasi sektor keuangan dan dalam
menjalankan kebijakan moneter.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Ciri-ciri Uang
Dari sudut pandang ekonomi, uang merupakan stok aset-aset yang
digunakan untuk transaksi. Uang (money) adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan
untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu
didefinifikan sebagai: benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantaraan untuk mengadakan tukar menukar atau perdagangan. Yang dimaksudkan dengan
kata disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara
angota-anggota mesyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai
alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar. Agar masyarakat menyetujui penggunaan
sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat syarat berikut:
1.
Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2.
Mudah dibawa-bawa
3.
Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.
Tahan lama
5.
Jumlahnya terbatas ( tidak berlebi-lebihan)
6.
Bendanya mempunyai mutu yang sama
2.2 Fungsi Uang
Dalam ilmu ekonomi peranan atau fungsi uang dalam
melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis mereka adalah:
1.
Uang sebagai perantara tukar menukar
Seseorang yang ingin memperoleh
berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya. Akan dapat dengan mudah
memperolehnya apabila memiliki uang yang cukup untuk membeli
kebutuhan tersebut. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit didalam
perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila
seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya
, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
2.
Uang Sebagai Satuan Nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan
uang dalam masyarakat bersumber kesanggupan untuk bertindak sebagai satuan
nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang
menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai
sesuatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut.Penggunaan uang sebagi
alat satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk
menentukan nilai suatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang
tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya.
3.
Uang Sebagai Alat Pembayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang
sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau
penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan
membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantara
dalam tukar menukar dapat medorong perkembangan perdagangan yang bersifat
demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang
ditunda itu sesuai dengan yang diharapkan. Dengan perkataan lain, mutu benda
yang akan diperolehnya dimasa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya,
yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkan pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang
yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang
digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang
yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang barang yang sama banyak dan sama
mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang
sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tisak akan dapat dijalankan dengan
sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda
dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang
ditunda.
4.
Uang Sebagai Alat Penyimpanan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan
seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga harga barang stabil,
menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya
dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank dan
uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan
mudah mengurusnya. Jenis dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah
uang kertas.
2.3 Jenis Uang Sepanjang Sejarah
Sejarah uang
sangat berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memilih
peradabannya dan ke luar dari “zaman baru”, mereka telah menciptakan berbagai
bentuk barang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian
berikut secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban
manusia.
1.
Jenis Uang yang Mula-Mula Sekali
Digunakan
Uang yang mula-mula sekali digunakan
terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak
mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berupa
bahan makanan seperti beras, jagung, gandum, ikan, dan binatang-binatang
ternak. Kalau diperhatikan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh benda yang akan
bertindak sebagai uang, maka sebenarnya
barang-barang di atas belumlah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. untuk
berperan sebagai uang. OIeh sebab itu penggunaan barang-barang di tas sebagai
uang hanya terjadi dalam masyarakat yang sangat kurang maju.
2.
Penggunaan Emas Dan Perak Sebagai Uang
Jenis uang yang sudah sejak lama digunakan, dan yang selama
kurang lebih dua puluh satu abad merupakan mata uang yang paling banyak
digunakan oleh berbagai negara, adalah mata uang emas dan perak. Emas dan perak
mempunyai ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi uang yang baik.
·
Ciri-Ciri Khusus Emas dan Perak
Sifat-sifat
yang menyebabkan kedua-dua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan
sebagai uang adalah:
1.
Banyak orang menyukai
benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
2.
Emas maupun perak
mempunyai mutu yang sama.
3.
Kedua-duanya tidak mudah
rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagi apabila diperlukan.
4.
Jumlahnya sangat terbatas
dan untuk rnemperolehnya perlu biaya dan usahz
5.
Kedua barang itu sangat
stabil nilainya karena mereka tidak bcrubah mutunya dalam jangka panjang dan
tidak mengalami kerusakan.
Uang
yang terbuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak abad ketujuh
sebelum masehi dan sampai permulaan abad kesembilan belas mata uang emas dan
perak adalah uang yang paling penting dan paling banyak digunakan. Kemajuan
ekonomi yang dicapai sesudah Revolusi Industri menyebabkan perdagangan
berkembang dengan pesat sekali. Permintaan ke atas emas dan perak untuk
digunakan sebagai uang bertambah dengan sangat pesat pula. Maka
kesulitan-kesulitan mulal timbul dalam menggunakan’kedua logam tersebut sebagai
uang. Sebab-sebab utama dari kesulitan tersebut diterangkan dalam uraian berikut:
-
Memerlukan
tempat yang agak besar untuk menyimpan pada
waktu transaksi belum begitu besar nilainya, masalah menyimpan uang belum
timbul karena belum banyak ruangan.yang diperlukan. Kemajuan ekonomi yang
diikuti pula oleh perkembangan perdagangan menyebabkan nilai transaksi menjadi
berkali-kali lipat besarnya. Lebih banyak uang diperlukan untuk
transaksi-transaksi tersebut dan masalah menyediakan tempat untuk menyimpan uang
itu mulai timbul.
-
Merupakan
benda yang berat kalau nilai transaksi
adalah kecil, maka jumlah mata uang emas dan perak yang digunakan dalam
transaksi tersebut tidak terlalu banyak. maka bentuk benda tersebut belum
menimbulkan kesulitan kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi
tersebut. Dalam perekonomian yang bertambah maju nilai transaksi meningkat
menjadi berkali.
2.4
Bentuk-bentuk Uang
1. Uang Fiat
Uang tanpa nilai intristik disebut
uang fiat (fiat money). Flat hanya merupakan sebuah
perintah atau perjanjian dan uang flat dibuat sebagai uang oleh dekrit
pemerintah.
2. Uang Komoditas
Ketika uang berbentuk komoditas dengan
nilai intrinstik, hal itu disebut sebagai uang komoditas (comodity money). Istilah nilai intrinstik berarti bahwa barang
tersebut akan memiliki nilai, bahkan jika tidak digunakan sebagai uang.
2.5 Peranan Dan Kegiatan Bank Umum
Yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau institusi
keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang
yang disimpan kepada mereka. Badan-badan itu mendorong masyarakat untuk membuat
tabungan kepada mereka. Sebagai “balas jasanya” para penabung akan diberi
“pendapatan” berupa bunga ke atas tabungan yang mereka buat. Tabungan yang
dikumpulkan oleh lembaga keuangan tersebut selanjutnya akan dipinjamkan kembali
kepada individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya.
Sebagian lagi digunakan untuk membeli saham-saham berbagai perusahaan. Lembaga
keuangan yang lazim terdapat di suatu Negara dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis :
1.
Bank umum atau bank
perdagangan. Institusi ini adalah
bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagal jenis
tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat membedakan pinjaman dari
rnenciptakan sendiri uang giral. Bagaimana hal mi dilakukan akan dijelaskan
kemudian.
2.
Bank tabungan. Bank mi melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan
peminjaman Tabungan, menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan
berjangka panjang dan kemudian meminjamkan atau menginvestasikan uang tersebut.
3.
perusahaan peminjaman. Merupakan badan keuangan yang menerima simpanan dalam
bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil kembali
oleh pemiliknya sesudab beberapa waktu yang ditentukan), dan selanjutny;
meminjamkan nan menginvestasikan tabungan tersebut.
4.
Pasaran saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi
tempat-tempat saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5.
Perusahaan asuransi Terdiri dari perusahaan yang memperoleb uang dengan
menjanjikan akan membuat sejunlah ganti rugi kepada individu, perusahaan dan
badan-badan lainnya apabila sesuatu peristiwa seperti: kecelakaan, kebakaran,
kehilangan dan dan sebagainya—berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang
membayar uang asuransi kepada perusabaan asuransi. Uang asuransi yang dikumpul
kan oleb badan ini akan diinvestasikan atau dipinjamkan.
- Beberapa
Keistimewaan Dari Bank Umum
Dikatakan
bahwa bank umum rnerupakan lembaga keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh
dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa
keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan Iainnya.
Keistimewaan 1:
Tabungan Dapat Diambil dengan Cek
Satu
keistimewaan itu adalah kesanggupan bank umum untuk menciptakan uang yang dapat
sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabungan keistimewaan untuk
menciptakan tabungan yang boleb diambil dengan menggunakan cek dimiliki oleh
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Tabungan di dalam lembaga-lembaga antara lain
hanya boleh diambil apabila pemiliknya datang langsung ke badan-badan tersebut.
Keistimewaan 2: Dapat
Menciptakan “Daya Beli”
Keistimewaan
yang kedua dari bank umum bersumber dan kemampuannya untuk menciptakan daya
beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian.
Kegiatannya secara otomatis akan menimbulkan perubahan-perubahan bagi uang yang
tersedia dalam perekonomian. Kegiatan “menciptakan” atau “menghapuskan” daya
beli dilakukan oleh bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman
kepada nasabahnya. Bagaimana berlakunya proses tersebut akan diuraikan
kemudian.
Keistimewaan 3:
Memberi Pinjaman Jangka Pendek
Keistimewaan
yang ketiga dari bank umum bersumber dan kegiatan meminjamkan uang yang
dilakukannya. Bank umum terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti
bank umum merupakan satu badan yang penting peranannya kepada
perusahaan-perusahaan untuk menyetarakan keadaan keuangannya dengan gerak naik
turunkegiatan ekonorni. Pada waktu perekonorniag mencapai tingkat kegiatan yang
tinggi biasanya pant pengusaha memerlukan Iebih banyak modal kerja, dan bank
umum dapat dengan segera menyediakan modal yang diperlukan tersebut.
Sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi mengalami kemunduran,
perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan mereka. Dengan sendirinya
keperluan untuk memperoleh tambahan modal kerja akan berkurang maka para
pengusaha akan mengembalikan modal kerja yang mereka pinjam dari bank-bank
umum.
2.6 Proses Penciptaan Uang
Giral
1.
Penciptaan
tabungan giral (rekening koran)
Tabungan
giral atau rekening koran yang diciptakan oleh bank umum dapat dibedakan menjadi
jenis: tabungan giral utama dan tabungan giral derifatif. Bank umum akan
menciptakan tabungani utama apabila ia mendapat uang dari langgananya dalambentuk uang tunai atau cek yang ditarik dari bank
lain. Setelah menerima uang tunai atau cek tersebut bank umumakan menambah nilai tabungan giral
dari pihak yang memasuk
2. Proses penciptaan uang giral di dalam kenyataan
Dalam
kenyataan yang sebenamya proses penciptaan uang tidaklah sebesar seperti yang
baru saja diterangkan. Proses penciptaan uang yang telah digambarkan, hanya
akan terjadi apabila pemisalan-pemisalan yang dikemukakan pada permulaan uraian
di atas berlaku seperti yang dinyatakan dalam pemisalan. Kalau tidak demikian,
gambaran mengenai proses penciptaan uang akan mempunyai bentuk yang berbeda.
Dan yang lebih penting lagi, di dalam kenyataan proses penciptaan uang tidak
akan sejauh atau seluas seperti yang digambarkan. Di bawab ni diuraikan tiga
faktor penting yang membatasi penciptaan uang.
a.
Kebocoran uang tunai Salah sam faktor yang membatasi luasnya prows penciptaan
uang adalah berlakunya kebocoran uang tunai,yaitu stsebagian dari uang yang
seharusnya disimpan ke bank umum yang berikut tetap di pegang oleh pemiliknya. Ini
merupakan keadaan yang lazim berlaku dalam masyarakat. Seseorang yang menerima
uang tidak selalu memasukkan semua uang tersebut ke dalam bank. Sebagian akan
disimpan dalam rumah, dalam perusahaan atau dalam kantong. Faktor ini akan membatasi
luasnya penciptaan uang yang akan berlaku.
b.
Bank ingin mempunyai cadangan yang lebih banyak faktor penting jam yang akan
membatasi Iuasnya penciptaan uang adalah keinginan bank untuk membuat cadangan
uang, tabungan giral yang lebih besar daripada yang ditetapkan oleb peraturan
perbankan. Apabila bank-bank umum dalam contoh kecil bukan mempertahankan
cadangan sebesar 20 persen tetapi sebesar 25 persen mata tabungan giral yang
akan tercipta bukanlah sebesar 500 juta rupiah. tetapi hanya sebesar 400 juta
rupiah.
2.7 Mata uang Dalam Peredaran,
Uang Berkurang Dan kekayaan Mudah Tunai
1.
Mata Uang Dalam Peredaraan
Dan Uang Beredar
Di dalam membahas mengenai uang yang terdapat dalam
perekonomian, adalah penting untuk membedakan diantara mata uang dalam
peredaraan dan uang beredar. Mata uang dalam peredaraan adalah seluruh jumlah
mata uang yang telah dikeluarkan dan di edarkan oleh bank sentral. Mata uang
tersebut terdiri dari dua jenis yaitu, uang logam dan uang kertas. Dengan
demikian mata uang dalam peredaraan adalah sama dengan uang katral. Sedangkan uang beredar adalah semua jenis uang yang
berada didalam perekonomian, yaitu jumlah
dari mata uang dalam peredaraan di tambah dengan uang giral dalam bank-bank
umum.
Uang beredar adalah uang yang berada di tangan
masyarakat. Namun definisi ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan
perekonomian suatu negara. Cakupan definisi jumlah uang beredar di negara maju
umumnya lebih luas dan kompleks dibandingkan negara sedang berkembang (NSB).
a.
Uang
Beredar Dalam Arti Sempit (Narrow Money) / M1
Uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah
bentuk asset keuangan yang paling likuid. Artinya uang ini langsung dapat
menjalankan semua fungsinya sebagai uang. Ketika seseorang hendak melakukan transaksi jual beli misalnya. Maka uang uang ini
langsung dapat dipergunakan sebagai alat pertukaran. Dalam hal ini tentu uang
telah memenuhi fungsinya sebagai medium of exchange (Aulia
Pohan, 2008). Pengertian paling sempit atau biasa dikenal dengan istilah narrow
money adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk
pembayaran atau dapat diperluas mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati
“uang” (deposito berjangka dan tabungan). Narrow money yang biasanya
disimbolkan dengan M1 terdiri dari uang tunai/kartal (currency) dan uang giral (Demand
Deposit). Uang kartal merupakan uang kertas dan uang logam yang ada di
tangan masyarakat umum, sedangkan uang giral mencakup saldo rekening koran/giro
milik masyarakat umum yang disimpan di bank.
b.
Uang
Beredar Dalam Arti Luas (Broad Money) / M2.
Selanjutnya apa yang dimaksud dengan uang
beredar dalam arti luas. Sesungguhnya pengertian ini adalah pengertian uang
yang memasukkan semua asset keuangan yang memenuhi fungsinya sebagai uang.
Tentunya dengan tingkat likuiditas yang berbeda satu sama lain. Uang dalam arti
luas (M2) itu terdiri dari M1 + Quasy Money + Surat
Berharga (securities) selain saham.
2.
Kekayaan Mudah Tunai
(Berlikuiditas Tinggi)
Kekayaan mudah tunai adalah “ harta-harta yang bersifat uang “, yaitu berbagai jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang
dalam waktu yang cepat dan tanpa kerugian nilai. Uang dapatlah dipandang
sebagai kekaayaan mudah tunai yang paling sempurna.
Beberapa kekayaan yang bersifat uang lainnya tidak
dapat dengan serta merta digunakan untuk memperoleh barang-barang, tetapi
mereka dapat dengan mudah ditukarkan kepada uang. Kekayaan seperti itu adalah tabungan,
deposito berjangka, dan surat pinjaman jangka pendek pemerintah dan sertifikat
bank Indonesia.
Di dalam mengamati
kegiatan perekonomian negara, jumlah kekayaan mudah tunai yang dimiliki
masyarakat perlu dengan sungguh-sungguh diperhatikan. Nilai kekayaan tersebut
mencerminkan sampai dimana masyarakat dapat menciptakan pengeluaran agregat,
yaitu ia dapat menunjukkan besarnya daya beli yang dimiliki masyarakat, yang
dalam waktu yang singkat dapat digunakan untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa.
2.8 Perkembangan Bank Sentral
Bank sentral merupakan institusi keuangan yang didirikan
dan diberi tugas untuk mengawasi dan mengatur kegiatan institusi keuangan lain
dalam system finansial.
1.
Perekembangan Bank Sentral
Di Berbagai Negara
Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai bank
sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan
mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian.
Berdasarkan kepada fungsi yang harus dilaksanakannya ini bank sentral dapat
didefinisikan: sebagai suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki
pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan
kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan
lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi
yang tinggi dan stabil.
Tidak semua bank sentral yang ada sekarang ini dari
semenjak didirikan telah merupakan bank sentral. Di Inggris dan Swedia
misalnya, bank sentral yang ada sekarang ini pada mulanya adalah bank umum. Di
Swedia bank yang sekarang ini menjadi bank sentral didirikan pada tahun 1660,
tetapi baru pada tahun 1897 bank tersebut bertindak sebagai bank sentral. Bank
of England, yaitu bank sentral inggris didirikan pada tahun 1694 tetapi
fungsinya sebagai bank sentral baru mulai dijalankan sejak tahun 1884. Di
Amerika Serikat bank sentralnya dinamakan Federat Reserve System, dan badan
tersebut didirikan pada tahun 1913. Di negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia, bank sentral didirikan semenjak mereka mencapai kemerdekaan, yaitu
pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Bank sentral di negara kita adalah
Bank Indonesia.
2.
Perbedaan Bank Sentral Dan Bank Umum
a.
Dalam
perekonomian hanya ada satu bank sentral
b.
Bank
umum kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta
c.
Tujuan
kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda
d.
Bank
sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam
3.
Fungsi Utama Bank Sentral
Kalau diperhatikan peranan dan kegiatan yang
dijalankan oleh bank sentral di berbagai negara, maka akan dapat dilihat bahwa
pada umumnya bank sentral ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan lima
kegiatan berikut :
- Bertindak sebagai bank kepada pemerintah
- Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum
- Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga-lembaga keuangan lainnya
- Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri
- Mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan umtuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan
c.
Bank Sentral Sebagai Bank
Kepada Pemerintah
Untuk mengurus pengeluaran dan pendapatan pemerintah
tersebut ia memerlukan jasa-jasa bank, dan salah satu fungsi bank sentral
adalah untuk memenuhi kebutuhan ini. Bank sentral bertindak sebagai lembaga
keuangan terutama yang menyimpan uang yang dimiliki pemerintah. Seterusnya
pemerintah menggunakan jasa-jasa bank sentral untuk membayar dan mengirimkan
uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen yang lain.
Cara lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
membiayai desifit dalam pengeluarannya adalah dengan mengeluarkan surat
pinjaman (obligasi) jangka panjang atau dengan meminjam langsung dari bank
sentral. Apabila peminjaman uang kepada bank sentral itu sangat
berlebih-lebihan. Maka bank sentral harus lebih banyak mencetak uang. Langkah
yang demikian dapat menimbulkan inflasi.
d.
Sebagai Bank Kepada Bank Umum
Bank sentral disebut sebagai bank dari bank-bank
lainnya karena jasa-jasa yang diberikannya kepada bank umum adalah sama
sifatnya dengan jasa bank umum kepada masyarakat.
Selanjutnya bank sentral disebut sebagai bank dari
bank-bank lainnya karena bank-bank umum dapat meminjam dari bank sentral
apabila bank umum itu mengalami kekurangan cadangan. Disamping meminjam, cara
lain yang dapat dilaksanakan oleh bank umum untuk mengatasi masalahnya adalah
dengan menjual surat berharga yang dimiliki oleh bank umum kepada bank sentral.
e.
Mengawasi
Bank Umum Dan 1nstitusi Keuangan Lain
Lembaga-lembaga
keuangan, termasuk bank umum, merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari
meminjamkan uang yang dimilikinya atau yang ditabungkan kepadanya Untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal mereka haruslah meminjamkan kepada
perusahaan-perusahaan dan perorangan-perorangan sebanyak yang mungkin mereka
pinjamkan. Apalagi kemajuan ini terlalu ditekankan oleh lembaga-lembaga
keuangan tersebut, maka akan timbul akibat buruk kepada masyarakat di
perekonomian.
Lembaga-lembaga
keuangan mungkin memberi terlalu banyak pinjaman sehingga sehingga uang tunai
yang ditinggalkan sebagai cadangan tidak mencukupi lagi. Pada ketika masyarakat
menarik lebih banyak uangnya dan lembaga-lembaga keuangan tersebut, mereka
tidak akan mempunyai cukup dana untuk melakukan pembayaran tersebut. Keadaan
seperti Itu akan menghilangkan kepercayaan masyarakat kecuali. Lembaga-lembaga
keuangan. Di samping itu, pinjaman yang akan diawasi akan menyebabkan lembaga
keuangan takut meminjamkan uangnya kepada usaha yang sangat tinggi resikonya.
f.
Mengawasi
Kestabilan Kurs Valuta Asing
Salah
satu usaha yang perlu dilakukan untuk menciptakan kestabilan ekonomi adalah
dengan mempertahankan kestabilan nilai kurs mata uang asing. Untuk mencapai
tujuan ini pertama-tama haruslah dijaga agar terdapat keseimbangan di antara
ekspor dan aliran masuk modal di satukan dengan impor dan aliran ke market
modal di lain pihak. Selanjutnya harus pula dijaga agar terdapat cukup cadangan
mata uang asing yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk membiayai pembayaran
uang asing yang berlebihan ke negara-negara lain karena aliran keluar untuk
pembayaran impor dan kebutuhan lain adalah lebih besar daripada aliran masuk
yang diterima dari ekspor dan pendapatan dari luar lainnya.
Menjamin
agar keadaan seperti itu selalu dapat diwujudkan merupakan salah satu tugas
penting dari bank sentral. Sebagai contoh, apabila terdapat tekanan-tekanan
yang akan menurunkan nilai kurs mata uang asing. bank sentral haruslah
melakukan usaha untuk menghapuskan tekanan ini. Salah satu langkah yang dapat
dilakukan ialah menaikkan suku-bunga. Dengan naiknya suku bunga, investasi dan
menyimpan uang menjadi lebib menguntungkan di negara tersebut dan akan
menggalakkan aliran masuk modal. Langkah lainnya adalah dengan berusaha
membatasi impor Salah satu faktor yang dapat menjatuhkan nilai mata uang adalah
keadaan perdagangan liar negeri di mana impor lebih kecil dari ekspor. Maka
untuk menjaga agar nilai kurs mata uang tetap stabil bank sentral haruslah
mengambil langkah-langkah yang menjamin agar masyarakat tidak mengimpor secara
berlebih-lebihan dan negara lain. Berdasarkan kepada contoh di atas dapatlah
dikatakan bahwa bank sentral merupakan suatu lembaga pemerintahyang bertugas
untuk menjaga kestabilan kegiatan ekspor, impor, dan aliran modal luar negeri
dengan tujuan untuk menjamin tercapainya perekonomian Negara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Uang (money) merupakan alat pertukaran yang digunakan untuk transaksi. Uang
adalah sesuatu yang diterima masyarakat sebagai alat pembayaran atau transaksi.
Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan
tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu didefinifikan sebagai:
benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk
mengadakan tukar menukar atau perdagangan. Dengan menggunakan uang kegiatan ekonomi bisa
berjalan dengan lancer, memudahkan dalam penentuan harga dan melancarkan
kegiatan perdagangan.
Uang
yang digunakan sebagai perantara dalam kegiatan ekonomi memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
g. Nilainya tetap
h. Mudah dibawa
i.
Barangnya tahan lama
j.
Jumlahnya terbatas
Adanya
penggunaan uang dalam perekonomian dapat mendororng perkembangan institusi
keuangan atau lembaga keuangan dan system bank yang digunakan untuk menyimpan
uang. Atau investasi dengan cara membeli saham. Institusi keuangan yang utama
adalah: bank sentral, bank perdagangan, finance company, merchant bank,
perusahaan asuransi, dan bank tabungan. Institusi yang paling penting adalah
bank sentral dan bank perdagangan (bank umum). Dan penawaran uang merupakan
keseluruhan uang yang beredar di dalam perekonomian, dalam artian yang luas
uang beredar meliputi: uang giral dan uang kuasi (deposito berjangka, tabungan,
dan rekening valuta asing milik swasta domestik). Dan artian sempitnya
meliputi: uang kertas, uang logam, dan tabungan giral. Uang beredar dalam
artian luas dinamakan juga likuiditas perekonomian (M2) dan dalam artian sempit
disingkat M1.
3.2
Saran
1. Semoga penulisan makalah ini dapat
menjadi vahan acuan bagi mahasiswa.
2. Dengan adanya makalah ini dapat
menambah pengetahuan para mahasiswa.
3. Disarankan kepada dosen mata kuliah
pengantar ekonomi makro agar sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya
dapat melatih mahasiswa/i dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
sukirno sadono, 2010, makroekonomi teori
pengantar,Jakarta, rajawali pers,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar